Halaman

Jumat, 20 Oktober 2017

Wanita Berkacamata

Source: Pinterest
 
Kemarin baru tahu kalau minus mata itu bukan faktor utama bisa/tidak bisa seorang wanita melakukan partus secara Vaginal Birth. Ternyata faktor lainnya adalah kekuatan retina. Kalau minus 10 tapi retinanya kuat, silakan saja melakukan VB. Tapi kalau minus hanya 7, tapi retina kurang kuat, haruslah SC. Begitu kata obgyn saya.

Muncullah harapan baru: kalau retina kuat, berarti saya bisa melakukan partus secara VB (beneran sampai sekarang belum siap mental membayangkan proses pasca melahirkan kalau SC). Dan kemarin saya periksa mata. Saat mengukur minus, si dokter menyerah di lensa minus 12. (Padahal saya sudah bilang terakhir diperiksa dokter menyerah di minus 15, dan silindris 0.5). Lalu tes retina. Pupil harus dilebarkan, diberi tetes mata, harus tutup mata satu jam. Setelah diperiksa hasilnya: retina saya bukan hanya tipis, tapi SANGAT tipis. Kata dokter itu bakat lahir atau bisa juga faktor genetik. Risiko partus VB dengan retina tipis dan minus banyak adalah kebutaan.
Jadi, kalau @k.prativi bisa merasakan partus VB padahal minusnya lumayan banyak, saya dilarang iri karena kondisi retina kami berbeda.

Dan tolong jangan ada lagi komentar, "Kenapa harus SC, ga mau coba lahiran normal?" SC itu juga normal (kalau ga normal, berarti abnormal dong), bedanya si bayi ga dikeluarin lewat vagina. That's it. And now you know my reason.

Atau komentar, "Enak ya SC, ga ngerasain sakitnya ngeden." Iya, memang ga ngeden, tapi pasca operasi itu sakitnya sama aja. Proses pemulihan juga diyakini lebih perlu waktu. Ini yang perlu persiapan mental juga (and I am still in the process of preparing my own self) .


Mau VB atau SC, sama-sama wanita, sama-sama melahirkan, dan sama-sama menjadi seorang ibu. Please stop judging. It's not a mompetition on how we give birth. 😊

Tidak ada komentar:

Posting Komentar