Halaman

Sabtu, 20 Januari 2018

Cara Mengatasi Baby Blues

Di tulisan tentang baby blues yang lalu, saya menceritakan yang saya alami paska melahirkan bayi Rapha. Nah, di tulisan ini saya ingin berbagi bagaimana saya mengatasi baby blues bahkan postpartum depression yang saya alami.

1. Jangan lakukan semua hal sendiri
Di sinilah peran ayah Rapha. Karena kami hidup jauh dari keluarga dekat, tidak ada orang tua, mertua, bahkan saudara dekat yang bisa membantu kami mengurus bayi Rapha, jadilah kami -bunda dan ayah Rapha yang masih amatir- berjuang berdua. Saat bunda merasa lelah, jangan sungkan meminta bantuan ayah: untuk mengganti popok, menggendong dan meninabobokkan, mengajak main, atau apapun yang bisa dilakukan oleh ayah. Saya bahkan meminta tolong ayah Rapha untuk memberi susu Rapha (pakai botol tentunya 😜, isinya bisa ASIP, bisa SuFor).

2. Istirahat yang cukup
Kayaknya susah ya Bun? Kan bayi baru lahir hobinya ngajakin begadang. Saya tidak hanya tidur waktu malam. Setiap Rapha tidur, sebisa mungkin saya ikut tidur. Kalau malam, buatlah "shift jaga". Saya biasanya bagi tugas dengan ayah Rapha per tiga (3) jam. Setelah ayah Rapha pulang kerja, mandi, makan, tidur 3 jam. Setelah itu gantian: ayah Rapha jaga, dan bunda tidur 3 jam. Begitu sampai pagi. Lumayan membantu.

3. Jaga asupan makanan
Lapar bikin cranky alias cepat marah, benar. BuSui sering lapar, benar. BuSui yang kelaperan semakin cepat emosi, sangat benar. Jadi, makanlah setiap merasa (agak) lapar. Trik bunda Rapha: selalu sediakan camilan sehat di rumah (plus sediakan es krim dan coklat: mood booster bunda Rapha). Oya, makan makanan yang sehat supaya badan terasa selalu fit.

4. Curhat dengan Bunda lain
Bagian ini agak tricky. Harus pintar memilih tempat curhat. Kalau salah, bisa semakin dpressed. Beruntung saya punya grup di salah satu aplikasi chat yang sangat mendukung. Di grup itu, kami bebas bertanya dan curhat. Anggota grup lain akan dengan senang hati menjawab dan memberi dukungan. Tidak ada penghakiman -no judgment, no momshaming, only supporting each other.


5. Berpikir positif
Ini bagian yang gampang gampang susah. Baby blues, postpartum depression, apalagi postpartum psychosis secara disadari atau tidak membuat kita berpikir negatif. Kita sendirilah yang bisa mengatur pikiran. Kalau susah, minta ayah untuk selalu memberikan kalimat-kalimat positif. Saya bersyukur ayah Rapha adalah orang yang positif. Setiap kali saya merasa lelah dan tertekan, saya curhat dan selalu diberi kata-kata positif (tentunya dengan bonus pelukan).

Jadi, apa yang bisa ayah perbuat (oh, semoga para ayah membaca ini sehingga para bunda tidak erlu lagi memberikan penjelasan):
1. Selalu siap menggantikan bunda menjaga dedek bayi.
2. Siapkan makanan kesukaan bunda (untuk mengisi perut dan menaikkan mood lagi 😊).
3. Ingatkan bunda untuk istrahat dan makan yang cukup.
4. Dengarkan saat bunda mengeluh
5. Berikan kalimat-kalimat positif yang memotivasi (dan berilah bonus sesuai love language bunda)

Sebenarnya, apapun yang dilakukan ayah, buatlah bunda merasa tidak sendiri dan disayang. That will be a huge help for both mom and baby. :)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar